Blame it to JK-Wiranto..

30 Juni 2009

humm.. kerjadiannya dah rada lama sih, cuman baru rame diomongin tipi hari-hari ini..

soal black campaign yang terjadi ketika kampanye tertutup capres Jusuf Kalla di Asrama Haji Medan, 24 Juni 2009. jadi di sela-sela kampanye tau-tau ada dua orang pria yang menyebarkan selebaran fotokopian dari tabloid "Indonesia Monitor" dengan judul 'Habib Hussein al Habsy, apa PKS tidak tahu istri Boediono Katolik'

Isinya yang menjelek-jelekkan istri cawapres boediono ini bisa jadi sebagai usaha untuk membuat orang-orang enggan memilih pasangan capre-cawapres bernomor urut dua. Kemudian masalah berlanjut ketika dari pihak SBY-Boediono berkeberatan dengan adanya black campaign itu. Setelah diselidiki panwaslu, ternyata salah seorang pria yang menyebarkan selebara tersebut adalah orang partai demokrat sendiri yang telah menyiapkan 400 lembar fotokopian untuk dibagi-bagikan saan kamapanye.

ketika diwawancara salah satu siaran tv, dia mengaku tidak tahu dengan pasti isi selebaran tersebut, dan hanya seorang suruhan. tetapi ketika dikonfirmasi oleh para wartawan, orang yang disebut-sebut menyuruh dia, mengaku sama sekali tidak tahu menahu dan tidak mengenal orang tersebut.

Dari pihak SBY-Boediono meminta pihak JK-Wiranto untuk meminta maaf atas kejadian tersebut, sementara pihak JK-Wiranto sendiri mengelak dan mengatakan dia tidak tahu menahu soal selebaran itu. Apalagi ternyata pelakunya malah orang SBY sendiri.

nah loh... pusing kan, siapa yang mau bertanggungjawab soal ini?

bapak penyebar selebaran itu sudah diamankan petugas kepolisian. kalo pendapat saya pribadi, seharusnya ini tetap menjadi tanggungjawab JK-Wiranto, karena bisa jadi tuh tukang pembawa fotokopian adalah orang bayaran yang dirancang skenarionya sedemikian rupa supaya mengaku orang SBY.

kalo toh tuduhan pertama saya salah, dan memang itu adalah orang SBY beneran. kenapa ngga dari awal ketika fotokopian itu disebarkan, orang itu langsung diamankan dan selebarannya disita. malah dibiarkan begitu saja orang-orang menerima selebaran dan tertangkap kamera tv pula. itu kan tindakan bodoh dan sangat gegabah..

kalo pihak jk-wiranto masih keukeuh mengaku tidak tahu-menahu soal itu, gimana dia mau memimpin sebuah negara, yang terjadi di dalam ruangannya aja ngga tau, gimana dengan yang terjadi di negara ini?

duhhh.... kesalahan fatal buat JK-Wiranto

0 komentar:

Posting Komentar