pemilu 2014 udah berlalu..
tapi euforianya masih kerasa pe sekarang..

setelah kemaren disibukkan dengan black campaign dan saling serang antar timses
sekarang semua sibuk melototin hasil quick count, real count, dan juga scan C1 dari KPU

buat yang mungkin tinggal di bulan, atau di kutub utara...

pemilu 2014 taun ini adalah ajang pemilihan umum yang dibagi menjadi 2 yaitu pemilihan legislatif, yang bertujuan untuk memilih anggota DPR, yang kerjanya balikin modal kampanye dari pengelolaan APBN, yang kerjanya bikin rapat, tapi pada bolos sendiri-sendiri..

dan pemilihan presiden yang akan memimpin negara kesatuan republik indonesia selama lima tahun ke depan. adapun peserta pasangan capres-cawapresnya hanya ada dua, yaitu Prabowo Subianto dan  Hatta Rajasa, dan Joko Widodo dan Jusuf Kalla..

dalam masa kampanyenya, Jokowi paling sering menerima black campaign, mulai dari dia dibilang keturunan tionghoa, bapaknya singapur, ibunya sing ngecat, sampe dibilang PKI. Sementara dari pihak Prabowo, sibuk mere-mere, barengan ama timsesnya yang suka nyampah di media-media online..

bahkan terjadi hingga masa tenang dan pada saat pemilu 9 Juli berlangsung..

di masa pemilu 9 jui pun, masyarakat dihebohkan dengan hasil quick count yang tampil di layar televisi, terutama metro TV dan TV One. Metro TV yang dari awal menyatakan dukungannya terhadap pasangan Jokowi-JK ini menampilkan quick count yang menunjukkan kemenangan Jokowi JK atas Prabowo Hatta dengan selisih 4 - 6 persen.

sementara TV One yang merupakan properti dari aburizal bakrie, calon menteri utama jika prabowo hatta menang dalam pemilihan presiden, sibuk mengcounter kenyataan dengan menampilkan quick count yang memenangkan prabowo hatta..


cuman karena ke-oon-annya, TV One pe salah masukin angkanya, sehingga kalo diitung, pemilihnya mencapai 100, 035% nah loh..

hasilnya, tv one pun abis dibully selama beberapa hari di twitland dengan tagar #TVOneMemangBeda. wkwkwk...

makanya kemudian seakan ngga ada yang mau ngalah, beberapa saat setelah Jokowi mengumumkan kemenangannya atas dasar beberapa quick count, timses Prabowo langsung mengcounter lagi dengan ikut-ikutan mengumumkan kemenangan, dengan alasan bodoh. mereka ngga mau masyarakat percaya kalo jokowi jk menang

akhirnya pihak KPU dan pihak ketiga lainnya berusaha menengahi untuk meminta kedua timses bersabar menunggu hasil real count KPU. yang bisa dilihat di situsnya http://pilpres2014.kpu.go.id/

cuman ternyata kehebohan ngga berenti begitu aja. muncul hasil scan C1 yang ngga valid. kaya hasil scan kosong semua, atau angka-angka yang ngga sesuai dengan kenyataan..

kejanggalan disebutkan dari KPU karena kesulitan SDM yang ngga semuanya aware teknologi macam scan, dan upload..

well well... kayanya di jaman orang udah bisa belanja online, update PP dan gambar di socmed..
masih ada aja ya yang belum bisa scan upload...

kenapa ngga uploadnya ga usah di situs KPU, tapi pake instagram, flickr, google+ aja.. kan bisa ditag geolocation juga, difolder2in berdasarkan kelurahan, kecamatan, kotamadya..

bisa dibuka sebagai galeri juga, dan ga ngeberat-beratin bandwidth.. bisa upload pake android pula, iya kan,,,

0 komentar:

Posting Komentar